Muhammad Afdhan Firdausa Setiawan
Selasa, 22 Januari 2019
Kamis, 01 November 2018
Senin, 25 Desember 2017
Cloud Computing Penunjang Smart City
Cloud computing adalah kumpulan dari beberapa sumber
yang terintegrasi menjadi satu dan digunakan melalui web dimana informasi
disajikan sebagai suatu layanan, sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat
Internet tanpa mengetahui apa dan memiliki kendali terhadap infrastruktur
teknologi yang membantunya. Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang
dipublikasi IEEE Internet Computing “Cloud Computing adalah suatu paradigma di
mana informasi secara permanen tersimpan di server diinternet dan tersimpan
secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah
desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor,
monitor dan lain-lain.
Smart City merupakan kota yang mampu menggunakan SDM, modal
sosial, dan infrastruktur telekomunikasi modern untuk mewujudkan pertumbuhan
ekonomi berkelanjutan dan kualitas kehidupan yang tinggi, dengan manajemen
sumber daya yang bijaksana melalui pemerintahan berbasis partisipasi masyarakat
(Caragliu,A., dkk dalam Schaffers,2010:3).
HUBUNGAN CLOUD COMPUTING DAN SMART CITY
Cloud computing merupakan bagian dari smart
city. Hal ini tidak dapat dipungkiri lagi untuk membangun sebuah smart city
sangat dibutuhkan yang namanya teknologi cloud computing. Salah satu perusahaan
IT NEC mengemukakan, untuk membangun sebuah smart city NEC memberikan 5
teknologi yang mereka kembangkan Lima Teknologi Pendukung Smart City
Menurut NEC yaitu :
Berikut adalah
penjelasan untuk kelima teknologi yang mendukung implementasi smart city sesuai
versi NEC (sekaligus merupakan tawaran teknologi yang mereka berikan kepada
kota/daerah diseluruh dunia yang ingin mengimplementasikan smart city):
1. Sensing
Teknologi Sensing merupakan sistem pengindraan yang memberikan
kemudahan dalam memperoleh data secara langsung dan online yang ada diberbagai
tempat di dunia dengan memanfaatkan teknologi jaringan komputer, RFID, Sensor
Network dan Wireless Sensor Network, maka smua data dari beragam aspek kehidupan
dapat direkam dan dikirimkan keserver, untuk kemudian diolah menjadi informasi
bermanfaat. Sebagai contoh, wireless senser network yang merekam data-data
diwilayah rawan gempah,akan mampu menyajikan informasi (dan diolah dari
data-data yang diperoleh tersebut) terkait dengan deteksi gempah sejak dini,
sehingga kerugian dapat di minimalisasi dan untuk memantau jalan raya
jarak jauh melalui penggunaan sensor kabel optik.
2. Authentication
Data yang diperoleh dari sensing kemudian di
buktikan keasliannya.NEC memiliki teknologi otentikasi dengan kecepatan proses
dan ketelitian yang tinggi dan bekerja secara real time.
Teknologi Authentication berfungsi
sebagai validasi data yang berhubunganan dengan lokasi fisik dan kondisi
(cuaca, iklim). Proses Authentication ini umumnya dilakukan secara real
time dan online, sehingga menjamin proses berjalan dengan tepat tanpa
mengurangi kualitas layanan.
3. Monitoring
Dapat memonitoring sensing normal,otentikasi,
dan mengontrol kondisi lain. Teknologi Monitoring bermanfaat
untuk melakukan pemantauan secara kontinue dan real time terhadap
suatu objek, wilayah, atau kondisi untuk dikirimkan ke serversebagai
data uutk diolah dan dijadikan informasi yang bermanfaat. Data dari monitoring
ini dapat berfungsi sebagai bahan untuk deteksi, analisa terhadap suatu
keganjilan (anapoli), kerusakan, gangguan, dll.
4. Control
Data
yang telah di monitoring kemudian di analisis secara real time untuk menentukan
tindakan terbaik.
Seperti
yang telah dijelaskan dibagian monitoring diatas, proses monitoring dilakukan
secara kontinu, real time dan online. Selain adanya proses monitoring dan
sensing ada juga proses authentication dan control terhadap akses system dan
informasi. Control harus dapat ditentukan dan
didistribusikan/ditransmisikan sehingga memudahkan kinerja system dan kirim
terima data.
5. Cloud Computing
Semua hal diatas harus ada tempat yang dapat
menyimpannya. Dimana respon yang cepat dan fleksibel terhadap perubahan data
tentunya harus terpenuhi.
Teknologi Cloud computing merupakan
teknologi vital yang dalam pengimplentasian smart city.
Teknologi ini menyediakan layanan (platform¸ aplikasi, infrastruktur),
media penyimpanan data dan informasi (cloud storage), media jaringan
komputer, dan sumber daya komputasi bersama.
Terapan
Gabungan Cloud Computing dan Smart City
Cloud Computing dan Smart City dapat
digabungkan untuk diimplementasikan bersama. Hal ini disebabkan karena Cloud
Computing merupakan salah satu dari lima buah teknologi utama di dalam
penerapan Smart City. Banyak sekali teknologi dan bidang lainnya yang menerapkan
gabungan antara teknologi Cloud Computing dan Smart City di dalam
penerapannya yaitu :
1. Enterprise Resource Planning (ERP)
Merupakan sebuah sistem informasi, perangkat lunak,
sekaligus framework, yang ditunjukan untuk proses manajemen inventarisasi dan
kontrol pada perusahaan, perencanaan distribusi barang, proses produksi barang,
keuangan, pemesanan barang, dan sejumlah aktifitas lainnya terkait dengan
barang di dalam sebuah industri atau perusahaan, yang dilakukan secara digital.
2. E-Government
Merupakan bentuk pemanfaatan teknologi
informasi dan komputer di lingkungan pemerintah untuk membantu jalannya proses
pemerintahan serta membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas dari layanan
publik yang diberikan kepada masyarakat.
3. E-Governance
Adalah bentuk digital dari Governance dari
pemerintah atau pemerintah daerah di dalam melakukan pelayanan publik ke
masyarakat dengan memanfaatkan teknologi informasi.
4. Smart Education
Merupakan salah satu bentuk implementasi dari
Smart City, dimana di dalamnya ditekankan pada bidang pendidikan yang lebih
pintar dengan memanfaatkan sejumlah teknologi informasi.
5.
Intelligence Transport System (ITS)
Merupakan sebuah sistem transportasi pintar yang di dalamnya
memanfaatkan kecerdasan buatan. ITS pada dasarnya menggabungkan teknologi
analisa system, analiasa kebutuhan, management transportasi suatu
daerah serta infrastrukturnya.ITS bertujuan agar tercipta
transportasi dan system transportasi yang lebih aman, lebih nyaman dan lebih
mudah di gunakan.
Intelligent Transport System mengelola masalah tranportasi
seperti info kedatangan,keberangkatan, keadaan jalan , rute GPS dan lainnya.
Cakupan dari inteligent transport system adalah Traffict Management , Traveller
Information System ,Public Transportation Systems, RTS (Rural
Transportation Systems)
6.
Advanced Traffic Management Systems (ATMS)
Advanced traffic management systems (ATMS) berkaian dengan proses management traffic jalan raya,
khususnya dalam hal traffic. Pada area advanced traffic management system
dilakukan integrasi terhadap beragam system fungsi managemen jalan raya
terhadap kemungkinan adanya kemacetan lalulintas, efesiesi pemakaian sarana di
jalan raya ,solusi beberapa rute alternative kepada kendaraan di area tertentu
agar terhindar dari kemacetan dan menigkatkan efisiensi waktu dan pemanfaatan
jalan raya.
7.
Advanced Treveler Information System (ATIS)
Area Advanced Treveler Information System Berkaitan
dengan travel (paket perjalanan) yang menyajikan segala hal yang terkait dengan
paket perjalanan menggunakan alat transportasi. Di dalamnya terdapat data
mengenai lokasi, kondisi jalan, cuaca rute umum dan rute alternatif
(menghindari kemacetan) dan lain – lain selain itu juga menggunakan solusi
cerdas kepada pengguna (smart solution) terkait dengan paket jalanan
mana yang lebih baik untuk di pilih berdasarkan rute yang di lewati, lokasi
asal dan lokasi/ tempat tujuan.
8.Advanced
Vehicle Control System (AVCS)
Area Advanced Vehicle Control System (AVCS)
yang berkaitan dengan sistem kendali (control system) pada alat
transportasi dengan adanya system kendali ini membantu menigkatkan kendali
terhadap alat transportasi untuk tujuan keselamatan.
9.
Commmercial Vehicle Operation(CVO)
Commmercial Vehicle Operation (CVO)
merupakan bagian dari intelegent transport system (ITS) yang berkaitan dengan
upaya peningkatan produktifitas armada kendaraan dalam jumlah besar dan
bagaimana efisiensi di dalamnya. Upaya ini dilakukan untuk memanfaatkan
sejumlah teknologi informasi di dalamnya yang berbasiskan computer dan jaringan
komputer. Sejumlah armada kendaraan mulai banyak menggunakan Commmercial
Vehicle (CVO) misalkan truk, bis, angkutan umum dalam jumlah besar.
Sehingga oprerasionalnya makin efektif, efisien dan produktifitasnya makin
meninggkat.
10.
Advanced Public Transportation Systems (APTS)
Salah satu implementasi APTS adalah Shanghai public
transportation card yang menggabungkan teknologi smart mobility dengan layanan
cloud . Layanan ini dimanfaatkan untuk membantu warga menggunkan kendaraan
transportasi public dengan praktis hanya menggunankan satu smart card.
11.
Advanced Rural Transportation System (ARTS)
12. Customer
Relationship Management (CRM)
CRM merupakan sebuah pendekatan baru dalam
mengelola hubungan korporasi dan pelanggan pada level bisnis sehingga dapat
memaksimumkan komunikasi,pemasaran,melalui pengelolaan berbagai kontak yang
berbeda dengan pelanggan. Pendekatan ini memungkinkan untuk mempertahankan
pelanggan dan memberikan nilai tambah terus menerus pada pelanggan,selain juga
memperoleh keuntungan yang berkelanjutan.
KESIMPULAN
Smartcity yang bisa disebut kota
pintar merupakan suatu pengembangan penerapan suatu konsep dan implementasi
teknologi yg diterapkan untuk suatu wilayah, khususnya perkotaan sebagai sebuah
interaksi yang kompleks diantara berbagai sistem yang ada di dalamnya seperti
Pemerintahan, perdagangan, pendidikan, kesehatan, Jumlah penduduk, dan lain
sebagainya. Sedangakan Cloud Computing adalah adalah gabungan pemanfaatan
Teknologi Komputer dan pengembangan berbasis internet (awan). Awan
(cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan
di diagram jaringan komputer. Dengan konsep Cloud Computing data disimpan pada
suatu storage yang sangat besar yang memungkinkan data data dapat ditampung dan
dapat dibagikan kepada orang lain ataupun data yang rahasia bisa kita simpan.
Dengan kedua konsep ini akan
memudahkan para pengguna internet dan para pekerja pekerja di kota menjadi
mudah untuk bertukar informasi dan data melalui Internet, pengguna dimanjakan
agar mempermudah pengiriman data, dengan kata lain kita bisa menggunakan file
orang lain dengan cara share dan kita pun bisa share file yang kita miliki.
Dengan Metode yang diterapkan oleh Smart City, kita tidak akan kehilangan file
penting.
Desain Biophilic Pada Bangunan
Pada dasarnya manusia
memiliki kecenderungan bawaan untuk berhubungan dengan alam yang dikenal
dengan hipotesa biophilia (cinta alam). Dalam dunia
arsitektur, hunian dengan sentuhan natural atau alam dikenal dengan
istilah biophilic design atau desain biophilic.
Apa itu Desain
Biophilic?
Istilah biophilia
(cinta alam) muncul sekitar tahun 1980 ketika urbanisasi meningkat yang
mengakibatkan terputusnya hubungan manusia dengan alam. Tingkat migrasi ke
perkotaan di negara maju dan berkembang sangat tinggi saat itu.
Manusia semakin dekat
dengan modernitas dan mulai melupakan alam. Ranah arsitektur kemudian
menggunakan gagasan biophilia untuk mengembalikan kedekatan manusia dengan
alam.
Akhirnya terciptalah
desain arsitektur biophilic yang dibuat guna menguatkan hubungan antara alam
dan lingkungan buatan manusia. Tak heran jika unsur alam merupakan aspek utama
pada desain ini.
Relevansi Desain
Biophilic
Badan Kesehatan Dunia
(WHO) meramalkan bahwa penyakit sejenis stres, seperti gangguan kesehatan
mental dan kardiovaskular akan menjadi penyumbang penyakit terbesar di tahun
2020.
Berkurangnya koneksi
manusia dengan alam, meningkatnya tekanan, dan kehadiran teknologi akan membuat
kesempatan untuk memulihkan kesehatan mental dan fisik lebih sedikit.
Memasukkan unsur alam,
baik langsung atau tak langsung, pada lingkungan terdekat akan sangat
berpengaruh mengurangi tekanan darah dan menurunkan tingkat detak jantung.
Selain itu, dapat meningkatkan produktivitas dan kenyamanan diri.
Karena itulah kini
mulai banyak instansi seperti Google, Apple, dan Amazon menerapkan penggunaan
desain biophilic untuk tempat kerja mereka. Selain mampu mengurangi
tingkat stres, desain biophilic dapat meningkatkan produktivitas bekerja
karyawan.
Keuntungan Menerapkan Desain
Biophilic
Dengan menerapkan
desain biophilic pada hunian atau tempat kerja, ada banyak keuntungan yang bisa
didapatkan.
- Desain kantor: Produktivitas meningkat 8%, tingkat kesejahteraan
meningkat 13%, kreativitas meningkat, dan absensi ketidakhadiran karyawan
akan menurun
- Desain perhotelan: Tamu bersedia membayar 23% lebih mahal untuk
kamar dengan pemandangan elemen biophilic
- Ruang pendidikan: Tingkat pembelajaran meningkat 20-25%, hasil tes
lebih baik, tingkat konsentrasi dan kehadiran meningkat, dampak ADHD
berkurang.
- Ruang perawatan kesehatan: Tingkat pemulihan pasca operasi meningkat sebesar
8,5%, mengurangi pengobatan nyeri sebesar 22%
- Ritel: Konsumen bersedia membayar 8-12% lebih untuk
barang dan jasa yang ditawarkan.
- Hunian/rumah: Suasana menjadi lebih tenang, menurunkan angka
kriminalitas 7-8%, meningkatkan harga properti 4-5%.
Tips Menerapkan Desain
Biophilic
- Membuat taman hijau atau
pekarangan di halaman depan atau belakang hunian.
- Memperbanyak bukaan pada hunian
untuk sirkulasi udara alami.
- Menambah tanaman hijau dalam
ruang.
- Penggunaan unsur alam lebih
banyak, seperti furnitur kayu, rotan, ornament, dan sebagainya
- Penerapan cahaya alami lebih
banyak.
Selasa, 28 November 2017
Pemanfaatan Air Hujan pada
Bangunan (Rain Water Harvesting)
Latar
Belakang
Iklim tropis basah di indonesia
menyebabkan curah hujan yang dimiliki cukup tinggi. Curah hujan yang tinggi ini
memiliki potensi sekaligus permasalahan. Potensi yang dimiliki adalah
kesempatan penggunaan air hujan untuk didaur agar dapat digunakan sebagai
pemenuh kebutuhan air sekunder seperti untuk menyiram tanaman atau arena
bermain anak (seperti yang telah diimplementasikan di Vivocity Singapore).
Namun potensi yang ada kurang dipergunakan dengan baik. Sebagai contoh, di kota
Bandung masih menggunakan air dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) sebagai
hampir satu-satunya sumber air yang digunakan untuk keperluan hidup
sehari-hari, padahal fenomena hujan dapat kita gunakan dengan baik melalui
penangkapan air hujan untuk digunakan sebagai pemanfaatan air sekunder seperti
pemanfaatan air untuk flushtoilet, menyiram tanaman, atau yang lainnya.
Tanpa kita sadari, kebutuhan air untuk pemanfaatan air sekunder sebenarnya
cukup tinggi, berbanding lurus dengan banyaknya air hujan yang kita dapatkan.
Rain Water Harvesting
Pemanenan air hujan merupakan cara yang
berkelanjutan untuk menyediakan air yang telah berhasil diterapkan di
masyarakat di seluruh dunia. Sistem pemanenan air hujan digunakan di daerah
dengan tingkat curah hujan tinggi dalam rangka mengurangi jumlah limpasan
permukaan yang terjadi selama curah hujan. Penurunan limpasan dapat menurunkan
risiko banjir lokal sementara, juga mengurangi biaya dan penggunaan energi yang
berkaitan dengan penanggulangan stormwater. Pemanenan air hujan juga sangat sesuai
bagi masyarakat dengan siklus tahunan musim basah dan kering karena hujan
memungkinkan untuk ditangkap dan disimpan ketika peralihan musim terjadi.
Pengalihan curah hujan secara intens dapat membantu mencegah banjir,
menyediakan air untuk konsumsi dalam periode kering berikutnya, serta dapat
berguna untuk mengisi ulang air tanah. Pemanenan air hujan mendukung penggunaan
sumber daya lokal - memanfaatkan curah hujan secara lokal untuk membantu
memenuhi kebutuhan air, namun dengan cara hemat uang dan energi.
Pertimbangan yang
paling penting ketika merancang dan memasang sistem RWH adalah ketentuan
provinsi yang bersangkutan dan peraturan, standar, dan peraturan kota.
Pertimbangan lainnya termasuk bagaimana desain, instalasi dan pengelolaan
sistem RWH dapat mempengaruhi kuantitas air disimpan dan kualitas air hujan
dipanen, serta kesesuaian cuaca dingin dari sistem.
Pedoman desain dan instalasi disajikan
dalam beberapa bagian, yang diselenggarakan oleh berbagai komponen dari sistem
RWH. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut:
Penangkapan
air hujan dan pengangkutannya
1.
Penyimpanan air hujan dan ukuran tankinya
2.
Kualitas air hujan & penanganannya
3.
Water Make-Up System dan sistem
pencegahan arus balik
4.
Pompa dan sistem distribusi bertekanan
5.
Ketentuan overflow dan manajemen stormwater
Sistem panen hujan untuk keperluan
rumah tangga dengan menampung aliran air dari atap rumah dapat mempergunakan
berbagai jenis bak penampung yang sudah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu.
Biasanya air yang ditampung dapat dipergunakan untuk minum, memasak, dan untuk
irigasi dalam skala rumah tangga. Bentuk tempat
penyimpanan/penampung air dibagi menjadi 3 kategori yaitu: (1) Tanki penampung air di atas
permukaan, biasanya dipergunakan untuk menampung air dari atap bangunan, (2) Tanki penampung di bawah permukaan,
dan (3) Dam atau penampung air (reservoir). Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan
dalam menentukan bangunan penampung air yaitu: jumlah penampung yang
diperlukan, jenis dan ukuran daerah tangkapan (catchment); jumlah
dan distribusi curah hujan; jenis tanah; ketersediaan dana; kemampuan teknis
dan pengalaman; serta ketersediaan sumberdaya air.
Potensi jumlah air yang dapat dipanen
(the water harvesting potential) dapat diketahui melalui
perhitungan secara sederhana, sebagai berikut: Jumlah air yang dapat
dipanen = luas area x curah hujan x koefisien runoff. Sebagai
contoh: dengan luas area = 200 m2 dan jumlah curah hujan tahunan = 500 mm,
maka volume air hujan yang jatuh di area tersebut= 20.000 dm2 x 5 dm= 100000
liter Dengan asumsi hanya 80% dari total hujan yang dapat dipanen, maka
volume yang dapat dipanen = 100000 x 0.8 =80000 liter/tahun.
Pemanenan air hujan sangat penting
karena:
1.
Ketersediaan air tidak memadai untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dan hasilnya masyarakat harus bergantung pada air tanah.
2.
Karena urbanisasi yang cepat, infiltrasi air
hujan ke dalam tanah telah menurun drastis dan pengisian kembali air tanah
telah berkurang.
3.
Eksploitasi sumber daya air tanah yang
berlebihan mengakibatkan penurunan tingkat ketersediaan air di sebagian besar
negara.
4.
Pemanenan air hujan berguna untuk meningkatkan
ketersediaan air tanah di tempat dan waktu tertentu, meningkatkan kualitas air
di akuifer, meningkatkan tutupan vegetasi, dan meningkatkan kadar air dalam
sumur.
Manfaat dari
sistem pemanenan air hujan dapat dielaborasikan sebagai berikut:
1. - Sebuah solusi ideal untuk masalah air di
daerah yang memiliki sumber daya air yang tidak memadai.
2. - Tingkat ketersediaan air tanah akan naik dan
kualitas air meningkat.
3. - Meringankan dampak kekeringan.
4. - Mengurangi limpasan dari stormwater, sehingga banjir dapat berkurang.
5. - Erosi tanah berkurang.
KESIMPULAN
Rainwater harvesting merupakan salah satu kegiatan untuk menangkap air hujan
yang nantinya digunakan kembali untuk berbagai macam keperluan. Unsur-unsur
yang paling penting untuk penerapan rainwater harvesting adalah
penangkap air hujan dan tempat penyimpanannya. Penangkap air hujan bisa melalui
berbagai cara: menggunakan atap, kolam penampungan dan bahkan dengan mengunakan
taman yang memang didesain khusus untuk menampung air hujan. Artikel ini lebih
dalam melakukan pembahasan mengenai sistem rainwater harvesting menggunakan
atap.
Penerapan sistem rainwater harvesting ini sebenarnya cukup mudah,
hanya dengan memasang instalasi rainwater harvesting.
Meskipun mudah, namun belum banyak masyarakat yang menggunakan sumber air ini.
Umumnya masyrakat masih mengandalkan air yang berasal dari PDAM yang belum bisa
sepenuhnya menjangkau seluruh pelosok kota. Untuk itu, sistem rainwaterharvesting bisa memenuhi kebutuhan air,
terutama kebutuhan air sekunder. Sistem rainwater harvesting ini
bisa menjadi alternatif saat sumber PDAM dan sumber dari air tanah terbatas.
Arsitektur
dan Lingkungan
Arsitektur
Arsitektur adalah seni yang dilakukan oleh setiap individual untuk berimajinasikan diri mereka dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
PENGARUH ARSITEKTUR TERHADAP LINGKUNGAN
Arsitektur memiliki hubungan dan keterikatan yang kuat dengan lingkungannya. Arsitektur sangat mempengaruhi lingkungan di sekitarnya, begitu pula sebaliknya, lingkungan sekitar akan memberi pengaruh terhadap arsitektur yang ada didalamnya. Contohnya saja sebuah bangunan sebagai individu yang berdiri di tengah lingkungannya tentu akan saling mempengaruhi mulai dari aspek sosial, ekonomi, budaya, hingga memberi dampak fisik satu sama lain.
Arsitektur adalah seni yang dilakukan oleh setiap individual untuk berimajinasikan diri mereka dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
PENGARUH ARSITEKTUR TERHADAP LINGKUNGAN
Arsitektur memiliki hubungan dan keterikatan yang kuat dengan lingkungannya. Arsitektur sangat mempengaruhi lingkungan di sekitarnya, begitu pula sebaliknya, lingkungan sekitar akan memberi pengaruh terhadap arsitektur yang ada didalamnya. Contohnya saja sebuah bangunan sebagai individu yang berdiri di tengah lingkungannya tentu akan saling mempengaruhi mulai dari aspek sosial, ekonomi, budaya, hingga memberi dampak fisik satu sama lain.
Sebuah
karya arsitektur haruslah mampu beradaptasi dan berinteraksi dengan baik
terhadap lingkungan dimana ia berada. Pengaruh yang diberikan oleh sebuah karya
arsitektur tidak hanya pengaruh atau dampak positif, melainkan juga membawa
pengaruh dan dampak negatif, jika dalam proses perancangan maupun
pembangunannya tidak memperhatikan aspek-aspek lingkungan yang ada di
sekitarnya, kehadiran sebuah karya arsitektur membawa efek berantai bagi
lingkungan. Kehadiran karya arsitektur yang membawa dampak negatif akan sangat
merugikan tidak hanya bagi lingkungan sekitarnya namun juga terhadap masyarakat
sekitar.
Bandara Blimbingsari, Banyuwangi
Bandara Blimbingsari, Banyuwangi
Bandar Udara Blimbingsari adalah bandara
yang terletak di Desa Blimbingsari, Rogojampi ini mengusung architecture green
building. Bandara ini memiliki landas pacu 2.250 meter ini telah dibuka pada 29
Desember 2010.

Berbeda dengan bandara lain di Indonesia, karya Andra Matin ini tidak menggunakan air conditioner (AC). Terlebih, bandara ini dapat menampung 250.000 orang dengan fasilitas seperti anjungan untuk keluarga yang ingin mengantar, ruang tunggu, kafe dan mushala. Pembangungan bandara ini menghabiskan dana sekitar Rp 100 miliar yang berasal dari APBD.

Karakteristik lain dari bandara ini yaitu menerapkan konsep rumah Osing. Suku Osing merupakan suku asli masyarakat Banyuwangi, bagian dari sub suku Jawa. Selain konsep hijau, Bandar Udara Blimbingsari mengakomodasi karakter budaya Osing. Penerapan budaya suku Osing diaplikasikan melalui atap terminal bandara yang berbentuk rumah khas suku Osing.
Konsep hijau gedung bandara di
areal 1,3 hektar ini digadang bisa lebih hemat, baik untuk pembangunan maupun
operasionalnya. Selain tampil dengan arsitektur penuh estetika, terminal ini
mengedepankan penghematan energi dengan pendekatan konsep rumah tropis yang mengutamakan
penghawaan udara alami tanpa air conditioner/AC.
Jika dilihat lebih detail, kisi-kisi bahan bangunan Bandara Blimbingsari banyak menggunakan bahan daur ulang dengan memanfaatkan kayu ulin bekas kapal maupun dermaga. Sirkulasi udara diatur dengan komposisi ruang yang lebih banyak terbuka. Di sekeliling gedung terminal, seperti di atap gedung banyak tanaman hijau membentang dengan penanaman berbagai jenis tanaman dan konservasi air.
Jika dilihat lebih detail, kisi-kisi bahan bangunan Bandara Blimbingsari banyak menggunakan bahan daur ulang dengan memanfaatkan kayu ulin bekas kapal maupun dermaga. Sirkulasi udara diatur dengan komposisi ruang yang lebih banyak terbuka. Di sekeliling gedung terminal, seperti di atap gedung banyak tanaman hijau membentang dengan penanaman berbagai jenis tanaman dan konservasi air.
Maka bisa dikatakan bangunan bandara Blimbingsari ini mendukung konsep arsitektur yang menguntungkan lingkungan dengan memperkecil emisi yang dihasilkan, mengurangi penggunaan energi, menggunakan material yang ramah lingkungan, serta terdapat lahan hijau yang memadai.
Minggu, 02 April 2017
Rangkuman karya sastra
Rangkuman karya sastra
Cerpen berjudul “andai aku menjadi dia’’
menceritakan seorang anak yang sedang menemani ibunya pergi ek pasar, lalu di
tengah jalan sang anak melihat ada sebuah keluarga yang kurang beruntung dan
harus mencari nafkah dengan memulung sampah dan barang-barang yang tidak
terpakai. Lalu sang anak merasa iba dan menanyakan kepada ibunya tentang nasib
dan kondisi keluarga itu. Dan sang ibu membri nashat bahwa jika kita melihat
konsidi keluarga seperti itu kita tidka boleh mengolok-oloknya dan kita harus
membantu baik dengan materi, tenaga maupun doa. Karena mereka juga tidka
menginginkan nasib yang seperti itu. Dan sang ibu mengandaikan jika kita
seperti mereka apa yang kita rasakan? Tentunya prihatin. Dan akhirnya sang anak
dengan uang tabungannya keesokan harinya menghampiri keluarga itu dan
memberinya uang, makanan dan beberapa baju yang berguna untuk mereka
Langganan:
Komentar (Atom)





