Senin, 25 Desember 2017

Cloud Computing Penunjang Smart City

Cloud computing adalah kumpulan dari beberapa sumber yang terintegrasi menjadi satu dan digunakan melalui web dimana informasi disajikan sebagai suatu layanan, sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet tanpa mengetahui apa dan memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing “Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server diinternet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.

Smart City merupakan  kota yang mampu menggunakan SDM, modal sosial, dan infrastruktur telekomunikasi modern untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan kualitas kehidupan yang tinggi, dengan manajemen sumber daya yang bijaksana melalui pemerintahan berbasis partisipasi masyarakat (Caragliu,A., dkk dalam Schaffers,2010:3).


          HUBUNGAN CLOUD COMPUTING DAN SMART CITY
Cloud computing merupakan bagian dari smart city. Hal ini tidak dapat dipungkiri lagi untuk membangun sebuah smart city sangat dibutuhkan yang namanya teknologi cloud computing. Salah satu perusahaan IT NEC mengemukakan, untuk membangun sebuah smart city NEC memberikan 5 teknologi yang mereka kembangkan Lima Teknologi Pendukung Smart City Menurut NEC yaitu :
           
Berikut adalah penjelasan untuk kelima teknologi yang mendukung implementasi smart city sesuai versi NEC (sekaligus merupakan tawaran teknologi yang mereka berikan kepada kota/daerah diseluruh dunia yang ingin mengimplementasikan smart city):

1.  Sensing

Teknologi Sensing merupakan sistem pengindraan yang memberikan kemudahan dalam memperoleh data secara langsung dan online yang ada diberbagai tempat di dunia dengan memanfaatkan teknologi jaringan komputer, RFID, Sensor Network dan Wireless Sensor Network, maka smua data dari beragam aspek kehidupan dapat direkam dan dikirimkan keserver, untuk kemudian diolah menjadi informasi bermanfaat. Sebagai contoh, wireless senser network yang merekam data-data diwilayah rawan gempah,akan mampu menyajikan informasi (dan diolah dari data-data yang diperoleh tersebut) terkait dengan deteksi gempah sejak dini, sehingga kerugian dapat di minimalisasi dan untuk memantau jalan raya jarak jauh melalui penggunaan sensor kabel optik.

2.  Authentication

          Data yang diperoleh dari sensing kemudian di buktikan keasliannya.NEC memiliki teknologi otentikasi dengan kecepatan proses dan ketelitian yang tinggi dan bekerja secara real time.
              Teknologi Authentication berfungsi sebagai validasi data yang berhubunganan dengan lokasi fisik dan kondisi (cuaca, iklim). Proses Authentication ini umumnya dilakukan secara real time dan online, sehingga menjamin proses berjalan dengan tepat tanpa mengurangi kualitas layanan.

3. Monitoring

          Dapat memonitoring sensing normal,otentikasi, dan mengontrol kondisi lain. Teknologi Monitoring bermanfaat untuk melakukan pemantauan secara kontinue dan real time terhadap suatu objek, wilayah, atau kondisi untuk dikirimkan ke serversebagai data uutk diolah dan dijadikan informasi yang bermanfaat. Data dari monitoring ini dapat berfungsi sebagai bahan untuk deteksi, analisa terhadap suatu keganjilan (anapoli), kerusakan, gangguan, dll.

4. Control
          Data yang telah di monitoring kemudian di analisis secara real time untuk menentukan tindakan terbaik.
          Seperti yang telah dijelaskan dibagian monitoring diatas, proses monitoring dilakukan secara kontinu, real time dan online. Selain adanya proses monitoring dan sensing ada juga proses authentication dan control terhadap akses system dan informasi. Control  harus dapat ditentukan dan didistribusikan/ditransmisikan sehingga memudahkan kinerja system dan kirim terima data.


5. Cloud Computing
Semua hal diatas harus ada tempat yang dapat menyimpannya. Dimana respon yang cepat dan fleksibel terhadap perubahan data tentunya harus terpenuhi.
Teknologi Cloud computing merupakan teknologi vital yang  dalam pengimplentasian smart city. Teknologi ini menyediakan layanan (platform¸ aplikasi, infrastruktur), media penyimpanan data dan informasi (cloud storage), media jaringan komputer, dan sumber daya komputasi bersama.



Terapan Gabungan Cloud Computing dan Smart City

Cloud Computing dan Smart City dapat digabungkan untuk diimplementasikan bersama. Hal ini disebabkan karena Cloud Computing merupakan salah satu dari lima buah teknologi utama di dalam penerapan Smart City. Banyak sekali teknologi dan bidang lainnya yang menerapkan gabungan antara teknologi Cloud Computing dan Smart City di dalam penerapannya yaitu :


1.  Enterprise Resource Planning (ERP)

Merupakan sebuah sistem informasi, perangkat lunak, sekaligus framework, yang ditunjukan untuk proses manajemen inventarisasi dan kontrol pada perusahaan, perencanaan distribusi barang, proses produksi barang, keuangan, pemesanan barang, dan sejumlah aktifitas lainnya terkait dengan barang di dalam sebuah industri atau perusahaan, yang dilakukan secara digital.

2. E-Government

Merupakan bentuk pemanfaatan teknologi informasi dan komputer di lingkungan pemerintah untuk membantu jalannya proses pemerintahan serta membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas dari layanan publik yang diberikan kepada masyarakat.

3. E-Governance

Adalah bentuk digital dari Governance dari pemerintah atau pemerintah daerah di dalam melakukan pelayanan publik ke masyarakat dengan memanfaatkan teknologi informasi.


4. Smart Education

Merupakan salah satu bentuk implementasi dari Smart City, dimana di dalamnya ditekankan pada bidang pendidikan yang lebih pintar dengan memanfaatkan sejumlah teknologi informasi.

5. Intelligence Transport System (ITS)

Merupakan sebuah sistem transportasi pintar yang di dalamnya memanfaatkan kecerdasan buatan. ITS pada dasarnya menggabungkan teknologi analisa system, analiasa kebutuhan, management transportasi suatu daerah  serta infrastrukturnya.ITS bertujuan agar tercipta transportasi dan system transportasi yang lebih aman, lebih nyaman dan lebih mudah di gunakan.

Intelligent Transport System mengelola masalah tranportasi seperti info kedatangan,keberangkatan, keadaan jalan , rute GPS dan lainnya. Cakupan dari inteligent transport system adalah Traffict Management , Traveller Information System ,Public Transportation SystemsRTS (Rural Transportation Systems)


6. Advanced Traffic Management Systems (ATMS)

Advanced traffic management systems (ATMS) berkaian dengan proses management traffic jalan raya, khususnya dalam hal traffic. Pada area advanced traffic management system dilakukan integrasi terhadap beragam system fungsi managemen jalan raya terhadap kemungkinan adanya kemacetan lalulintas, efesiesi pemakaian sarana di jalan raya ,solusi beberapa rute alternative kepada kendaraan di area tertentu agar terhindar dari kemacetan dan menigkatkan efisiensi waktu dan pemanfaatan jalan raya.

7. Advanced Treveler Information System (ATIS)

Area Advanced Treveler Information System Berkaitan dengan travel (paket perjalanan) yang menyajikan segala hal yang terkait dengan paket perjalanan menggunakan alat transportasi. Di dalamnya terdapat data mengenai lokasi, kondisi jalan, cuaca rute umum dan rute alternatif (menghindari kemacetan) dan lain – lain selain itu juga menggunakan solusi cerdas kepada pengguna (smart solution) terkait dengan paket jalanan mana yang lebih baik untuk di pilih berdasarkan rute yang di lewati, lokasi asal dan lokasi/ tempat tujuan.

8.Advanced Vehicle Control System (AVCS)

Area Advanced Vehicle Control System (AVCS) yang berkaitan dengan sistem kendali (control system) pada alat transportasi dengan adanya system kendali ini membantu menigkatkan kendali terhadap alat transportasi untuk tujuan keselamatan.

9. Commmercial Vehicle Operation(CVO)

Commmercial Vehicle Operation (CVO) merupakan bagian dari intelegent transport system (ITS) yang berkaitan dengan upaya peningkatan produktifitas armada kendaraan dalam jumlah besar dan bagaimana efisiensi di dalamnya. Upaya ini dilakukan untuk memanfaatkan sejumlah teknologi informasi di dalamnya yang berbasiskan computer dan jaringan komputer. Sejumlah armada kendaraan mulai banyak menggunakan Commmercial Vehicle (CVO) misalkan truk, bis, angkutan umum dalam jumlah besar. Sehingga oprerasionalnya makin efektif, efisien dan produktifitasnya makin meninggkat.

10. Advanced Public Transportation Systems (APTS)

                        Salah satu implementasi APTS adalah Shanghai public transportation card yang menggabungkan teknologi smart mobility dengan layanan cloud . Layanan ini dimanfaatkan untuk membantu warga menggunkan kendaraan transportasi public dengan praktis hanya menggunankan satu smart card.

11. Advanced Rural Transportation System (ARTS)

     12. Customer Relationship Management (CRM)

CRM  merupakan sebuah pendekatan baru dalam mengelola hubungan korporasi dan pelanggan pada level bisnis sehingga dapat memaksimumkan komunikasi,pemasaran,melalui pengelolaan berbagai kontak yang berbeda dengan pelanggan. Pendekatan ini memungkinkan untuk mempertahankan pelanggan dan memberikan nilai tambah terus menerus pada pelanggan,selain juga memperoleh keuntungan yang berkelanjutan.

KESIMPULAN

Smartcity yang bisa disebut kota pintar merupakan suatu pengembangan penerapan suatu konsep dan implementasi teknologi yg diterapkan untuk suatu wilayah, khususnya perkotaan sebagai sebuah interaksi yang kompleks diantara berbagai sistem yang ada di dalamnya seperti Pemerintahan, perdagangan, pendidikan, kesehatan, Jumlah penduduk, dan lain sebagainya. Sedangakan Cloud Computing adalah  adalah gabungan pemanfaatan Teknologi Komputer  dan pengembangan berbasis internet (awan). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Dengan konsep Cloud Computing data disimpan pada suatu storage yang sangat besar yang memungkinkan data data dapat ditampung dan dapat dibagikan kepada orang lain ataupun data yang rahasia bisa kita simpan.

Dengan kedua konsep ini akan memudahkan para pengguna internet dan para pekerja pekerja di kota menjadi mudah untuk bertukar informasi dan data melalui Internet, pengguna dimanjakan agar mempermudah pengiriman data, dengan kata lain kita bisa menggunakan file orang lain dengan cara share dan kita pun bisa share file yang kita miliki. Dengan Metode yang diterapkan oleh Smart City, kita tidak akan kehilangan file penting.


Desain Biophilic Pada Bangunan
Pada dasarnya manusia memiliki kecenderungan bawaan untuk berhubungan dengan alam yang dikenal dengan hipotesa biophilia (cinta alam). Dalam dunia arsitektur, hunian dengan sentuhan natural atau alam dikenal dengan istilah biophilic design atau desain biophilic.
Apa itu Desain Biophilic?
Istilah biophilia (cinta alam) muncul sekitar tahun 1980 ketika urbanisasi meningkat yang mengakibatkan terputusnya hubungan manusia dengan alam. Tingkat migrasi ke perkotaan di negara maju dan berkembang sangat tinggi saat itu.
Manusia semakin dekat dengan modernitas dan mulai melupakan alam. Ranah arsitektur kemudian menggunakan gagasan biophilia untuk mengembalikan kedekatan manusia dengan alam.
Akhirnya terciptalah desain arsitektur biophilic yang dibuat guna menguatkan hubungan antara alam dan lingkungan buatan manusia. Tak heran jika unsur alam merupakan aspek utama pada desain ini.

Relevansi Desain Biophilic
Badan Kesehatan Dunia (WHO) meramalkan bahwa penyakit sejenis stres, seperti gangguan kesehatan mental dan kardiovaskular akan menjadi penyumbang penyakit terbesar di tahun 2020.
Berkurangnya koneksi manusia dengan alam, meningkatnya tekanan, dan kehadiran teknologi akan membuat kesempatan untuk memulihkan kesehatan mental dan fisik lebih sedikit.
Memasukkan unsur alam, baik langsung atau tak langsung, pada lingkungan terdekat akan sangat berpengaruh mengurangi tekanan darah dan menurunkan tingkat detak jantung. Selain itu, dapat meningkatkan produktivitas dan kenyamanan diri.
Karena itulah kini mulai banyak instansi seperti Google, Apple, dan Amazon menerapkan penggunaan desain biophilic untuk tempat kerja mereka.  Selain mampu mengurangi tingkat stres, desain biophilic dapat meningkatkan produktivitas bekerja karyawan.
     
Keuntungan Menerapkan Desain Biophilic
Dengan menerapkan desain biophilic pada hunian atau tempat kerja, ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan.
  • Desain kantor: Produktivitas meningkat 8%, tingkat kesejahteraan meningkat 13%, kreativitas meningkat, dan absensi ketidakhadiran karyawan akan menurun
  • Desain perhotelan: Tamu bersedia membayar 23% lebih mahal untuk kamar dengan pemandangan elemen biophilic
  • Ruang pendidikan: Tingkat pembelajaran meningkat 20-25%, hasil tes lebih baik, tingkat konsentrasi dan kehadiran meningkat, dampak ADHD berkurang.
  • Ruang perawatan kesehatan: Tingkat pemulihan pasca operasi meningkat sebesar 8,5%, mengurangi pengobatan nyeri sebesar 22%
  • Ritel: Konsumen bersedia membayar 8-12% lebih untuk barang dan jasa yang ditawarkan.
  • Hunian/rumah: Suasana menjadi lebih tenang, menurunkan angka kriminalitas 7-8%, meningkatkan harga properti 4-5%.
Tips Menerapkan Desain Biophilic
  • Membuat taman hijau atau pekarangan di halaman depan atau belakang hunian.
  • Memperbanyak bukaan pada hunian untuk sirkulasi udara alami.
  • Menambah tanaman hijau dalam ruang.
  • Penggunaan unsur alam lebih banyak, seperti furnitur kayu, rotan, ornament, dan sebagainya
  • Penerapan cahaya alami lebih banyak.


Selasa, 28 November 2017

Pemanfaatan Air Hujan pada Bangunan (Rain Water Harvesting)
Latar Belakang 

        

           Iklim tropis basah di indonesia menyebabkan curah hujan yang dimiliki cukup tinggi. Curah hujan yang tinggi ini memiliki potensi sekaligus permasalahan. Potensi yang dimiliki adalah kesempatan penggunaan air hujan untuk didaur agar dapat digunakan sebagai pemenuh kebutuhan air sekunder seperti untuk menyiram tanaman atau arena bermain anak (seperti yang telah diimplementasikan di Vivocity Singapore). Namun potensi yang ada kurang dipergunakan dengan baik. Sebagai contoh, di kota Bandung masih menggunakan air dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) sebagai hampir satu-satunya sumber air yang digunakan untuk keperluan hidup sehari-hari, padahal fenomena hujan dapat kita gunakan dengan baik melalui penangkapan air hujan untuk digunakan sebagai pemanfaatan air sekunder seperti pemanfaatan air untuk flushtoilet, menyiram tanaman, atau yang lainnya. Tanpa kita sadari, kebutuhan air untuk pemanfaatan air sekunder sebenarnya cukup tinggi, berbanding lurus dengan banyaknya air hujan yang kita dapatkan.

Rain Water Harvesting

           Pemanenan air hujan merupakan cara yang berkelanjutan untuk menyediakan air yang telah berhasil diterapkan di masyarakat di seluruh dunia. Sistem pemanenan air hujan digunakan di daerah dengan tingkat curah hujan tinggi dalam rangka mengurangi jumlah limpasan permukaan yang terjadi selama curah hujan. Penurunan limpasan dapat menurunkan risiko banjir lokal sementara, juga mengurangi biaya dan penggunaan energi yang berkaitan dengan penanggulangan stormwater. Pemanenan air hujan juga sangat sesuai bagi masyarakat dengan siklus tahunan musim basah dan kering karena hujan memungkinkan untuk ditangkap dan disimpan ketika peralihan musim terjadi. Pengalihan curah hujan secara intens dapat membantu mencegah banjir, menyediakan air untuk konsumsi dalam periode kering berikutnya, serta dapat berguna untuk mengisi ulang air tanah. Pemanenan air hujan mendukung penggunaan sumber daya lokal - memanfaatkan curah hujan secara lokal untuk membantu memenuhi kebutuhan air, namun dengan cara hemat uang dan energi.

Pertimbangan yang paling penting ketika merancang dan memasang sistem RWH adalah ketentuan provinsi yang bersangkutan dan peraturan, standar, dan peraturan kota. Pertimbangan lainnya termasuk bagaimana desain, instalasi dan pengelolaan sistem RWH dapat mempengaruhi kuantitas air disimpan dan kualitas air hujan dipanen, serta kesesuaian cuaca dingin dari sistem.
Pedoman desain dan instalasi disajikan dalam beberapa bagian, yang diselenggarakan oleh berbagai komponen dari sistem RWH. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut:

Penangkapan air hujan dan pengangkutannya
1.               Penyimpanan air hujan dan ukuran tankinya
2.               Kualitas air hujan & penanganannya
3.               Water Make-Up System dan sistem pencegahan arus balik
4.               Pompa dan sistem distribusi bertekanan
5.               Ketentuan overflow dan manajemen stormwater

Sistem panen hujan untuk keperluan rumah tangga dengan menampung aliran air dari atap rumah dapat mempergunakan berbagai jenis bak penampung yang sudah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu. Biasanya air yang ditampung dapat dipergunakan untuk minum, memasak, dan untuk irigasi dalam skala rumah tangga.  Bentuk tempat penyimpanan/penampung air dibagi menjadi 3 kategori yaitu: (1) Tanki penampung air di atas permukaan, biasanya dipergunakan untuk menampung air dari atap bangunan, (2) Tanki penampung di bawah permukaan, dan (3) Dam atau penampung air (reservoir). Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan bangunan penampung air yaitu: jumlah penampung yang diperlukan, jenis dan ukuran daerah tangkapan (catchment); jumlah dan distribusi curah hujan; jenis tanah; ketersediaan dana; kemampuan teknis dan pengalaman; serta ketersediaan sumberdaya air.
Potensi jumlah air yang dapat dipanen (the water harvesting potential) dapat diketahui melalui perhitungan secara sederhana, sebagai berikut:  Jumlah air yang dapat dipanen = luas area x curah hujan x koefisien runoff. Sebagai contoh: dengan luas area = 200 m2 dan jumlah curah hujan tahunan = 500 mm, maka volume air hujan yang jatuh di area tersebut= 20.000 dm2 x 5 dm= 100000 liter Dengan asumsi hanya 80% dari total hujan yang dapat dipanen, maka volume yang dapat dipanen = 100000 x 0.8 =80000 liter/tahun.
 
Pemanenan air hujan sangat penting karena:
1.     Ketersediaan air tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan hasilnya masyarakat harus bergantung pada air tanah.
2.     Karena urbanisasi yang cepat, infiltrasi air hujan ke dalam tanah telah menurun drastis dan pengisian kembali air tanah telah berkurang.
3.     Eksploitasi sumber daya air tanah yang berlebihan mengakibatkan penurunan tingkat ketersediaan air di sebagian besar negara.
4.     Pemanenan air hujan berguna untuk meningkatkan ketersediaan air tanah di tempat dan waktu tertentu, meningkatkan kualitas air di akuifer, meningkatkan tutupan vegetasi, dan meningkatkan kadar air dalam sumur.
 Manfaat dari sistem pemanenan air hujan dapat dielaborasikan sebagai berikut:
1.    -  Sebuah solusi ideal untuk masalah air di daerah yang memiliki sumber daya air yang tidak memadai.
2.   -  Tingkat ketersediaan air tanah akan naik dan kualitas air meningkat.
3.   -  Meringankan dampak kekeringan.
4.   -  Mengurangi limpasan dari stormwater, sehingga banjir dapat berkurang.
5.   -  Erosi tanah berkurang.
KESIMPULAN
Rainwater harvesting merupakan salah satu kegiatan untuk menangkap air hujan yang nantinya digunakan kembali untuk berbagai macam keperluan. Unsur-unsur yang paling penting untuk penerapan rainwater harvesting adalah penangkap air hujan dan tempat penyimpanannya. Penangkap air hujan bisa melalui berbagai cara: menggunakan atap, kolam penampungan dan bahkan dengan mengunakan taman yang memang didesain khusus untuk menampung air hujan. Artikel ini lebih dalam melakukan pembahasan mengenai sistem rainwater harvesting menggunakan atap.
Penerapan sistem rainwater harvesting ini sebenarnya cukup mudah, hanya dengan memasang instalasi rainwater harvesting. Meskipun mudah, namun belum banyak masyarakat yang menggunakan sumber air ini. Umumnya masyrakat masih mengandalkan air yang berasal dari PDAM yang belum bisa sepenuhnya menjangkau seluruh pelosok kota. Untuk itu, sistem rainwaterharvesting bisa memenuhi kebutuhan air, terutama kebutuhan air sekunder. Sistem rainwater harvesting ini bisa menjadi alternatif saat sumber PDAM dan sumber dari air tanah terbatas.



Arsitektur dan Lingkungan

Arsitektur

               Arsitektur adalah seni yang dilakukan oleh setiap individual untuk berimajinasikan diri mereka dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

Lingkungan

               Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.

            Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).


PENGARUH ARSITEKTUR TERHADAP LINGKUNGAN

               Arsitektur memiliki hubungan dan keterikatan yang kuat dengan lingkungannya. Arsitektur sangat mempengaruhi lingkungan di sekitarnya, begitu pula sebaliknya, lingkungan sekitar akan memberi pengaruh terhadap arsitektur yang ada didalamnya. Contohnya saja sebuah bangunan sebagai individu yang berdiri di tengah lingkungannya tentu akan saling mempengaruhi mulai dari aspek sosial, ekonomi, budaya, hingga memberi dampak fisik satu sama lain.

Sebuah karya arsitektur haruslah mampu beradaptasi dan berinteraksi dengan baik terhadap lingkungan dimana ia berada. Pengaruh yang diberikan oleh sebuah karya arsitektur tidak hanya pengaruh atau dampak positif, melainkan juga membawa pengaruh dan dampak negatif, jika dalam proses perancangan maupun pembangunannya tidak memperhatikan aspek-aspek lingkungan yang ada di sekitarnya, kehadiran sebuah karya arsitektur membawa efek berantai bagi lingkungan. Kehadiran karya arsitektur yang membawa dampak negatif akan sangat merugikan tidak hanya bagi lingkungan sekitarnya namun juga terhadap masyarakat sekitar.



Bandara Blimbingsari, Banyuwangi



Bandar Udara Blimbingsari adalah bandara yang terletak di Desa Blimbingsari, Rogojampi ini mengusung architecture green building. Bandara ini memiliki landas pacu 2.250 meter ini telah dibuka pada 29 Desember 2010.

              

               Berbeda dengan bandara lain di Indonesia, karya Andra Matin ini tidak menggunakan air conditioner (AC). Terlebih, bandara ini dapat menampung 250.000 orang dengan fasilitas seperti anjungan untuk keluarga yang ingin mengantar, ruang tunggu, kafe dan mushala. Pembangungan bandara ini menghabiskan dana sekitar Rp 100 miliar yang berasal dari APBD.

              

               Karakteristik lain dari bandara ini yaitu menerapkan konsep rumah Osing. Suku Osing merupakan suku asli masyarakat Banyuwangi, bagian dari sub suku Jawa. Selain konsep hijau, Bandar Udara Blimbingsari mengakomodasi karakter budaya Osing. Penerapan budaya suku Osing diaplikasikan melalui atap terminal bandara yang berbentuk rumah khas suku Osing.

              
              
Konsep hijau gedung bandara di areal 1,3 hektar ini digadang bisa lebih hemat, baik untuk pembangunan maupun operasionalnya. Selain tampil dengan arsitektur penuh estetika, terminal ini mengedepankan penghematan energi dengan pendekatan konsep rumah tropis yang mengutamakan penghawaan udara alami tanpa air conditioner/AC.

               Jika dilihat lebih detail, kisi-kisi bahan bangunan Bandara Blimbingsari banyak menggunakan bahan daur ulang dengan memanfaatkan kayu ulin bekas kapal maupun dermaga. Sirkulasi udara diatur dengan komposisi ruang yang lebih banyak terbuka. Di sekeliling gedung terminal, seperti di atap gedung banyak tanaman hijau membentang dengan penanaman berbagai jenis tanaman dan konservasi air.


               Maka bisa dikatakan bangunan bandara Blimbingsari ini mendukung konsep arsitektur yang menguntungkan lingkungan dengan memperkecil emisi yang dihasilkan, mengurangi penggunaan energi, menggunakan material yang ramah lingkungan, serta terdapat lahan hijau yang memadai.

Minggu, 02 April 2017

Rangkuman karya sastra


Rangkuman karya sastra


          Cerpen berjudul “andai aku menjadi dia’’ menceritakan seorang anak yang sedang menemani ibunya pergi ek pasar, lalu di tengah jalan sang anak melihat ada sebuah keluarga yang kurang beruntung dan harus mencari nafkah dengan memulung sampah dan barang-barang yang tidak terpakai. Lalu sang anak merasa iba dan menanyakan kepada ibunya tentang nasib dan kondisi keluarga itu. Dan sang ibu membri nashat bahwa jika kita melihat konsidi keluarga seperti itu kita tidka boleh mengolok-oloknya dan kita harus membantu baik dengan materi, tenaga maupun doa. Karena mereka juga tidka menginginkan nasib yang seperti itu. Dan sang ibu mengandaikan jika kita seperti mereka apa yang kita rasakan? Tentunya prihatin. Dan akhirnya sang anak dengan uang tabungannya keesokan harinya menghampiri keluarga itu dan memberinya uang, makanan dan beberapa baju yang berguna untuk mereka

Nilai yang terkandung ialah bahwa kita sebagai sesame mansia harus saling membantu dan menolong jika ada sodara kita yang nasibnya kurang beruntung seperti kita